Tuesday, October 30, 2012

02 05 08

skema : fenomena sosioekonomi tentang industri kecil di daerah tertentu


Lama tidak ngepost, disini akan dibicarakan permasalahan masalah kesejahteraan rakyat, mohon maaf karena saya bukan ekonom atau sosialis jadi sy hanya sekedar berpendapat sj. dalam buku ekonomika industry Indonesia oleh prof. mudrajad kuncoro dinyatakan bahwa industrialisasi adalah jalan untuk mengurangi kemiskinan, tentunya kita perlu tau industry yg berskala besar atau kecil yg dijalankan, namun saya percayai semakin besar industry tersebut maka SDM yang dibutuhkan dalahm lingkaran tersebut harus semakin tinggi/berkualitas.

Jadi untuk menjalankan industry kecil2an tapi massal/home SDM nya tidak harus tinggi, tapi cukup. Cukup disini dapat diartikan skilled atau mempunyai skill yg dibutuhkan untuk bekerja. Lalu pertanyaan disini apakah orang yg dipekerjakan dalam industry tersebut  dapat meningkat kesejahteraannya.

Berikut adalah pengalaman saya semasa kkn di tasik, jawa barat. Konsep berdagang adalah biaya produksi yg semurah murahnya dan menjualnya dengan harga yg semahal2nya dan mungkin bisa dikatakan harga plg optimum di suatu daerah tertentu. Didaerah tempat saya kkn adalah tempat dimana industry besek, gula aren, dan garmen.

The bottom line

                Penduduk di daerah tersebut dipekerjakan, namun mereka bekerja dirumah masing2. Hasil produksi mereka diambil oleh penadah/Bandar. Konsepnya begini, penadah memberi utang kepada mereka, dan mereka membayarnya dengan memproduksi barang yg bisa mereka hasilkan yg diberikan kepada penadah tersebut, dari situ mereka menyaur utangnya.

Apakah konsep seperti itu adalah jahat atau baik

                Istilah disini Bandar adalah pemberi modal mereka itu dipikiran saya. Sedangkan apakah utang tersebut merugikan atau menguntungkan bagi para penduduknya maka hal itu saya kurang mengerti getirnya kehidupan mereka. Para Bandar yg datang memakai emas perhiasan disekujur tubuhnya, dan ibu pemroduksi gula aren tersebut adalah ibu yg sederhana adanya, senyum bahagianya bisa saya rasakan. Hal itu nyata dimata saya. Namun disini para Bandar adalah pemberi akses ke pasar barang produksi mereka.
lalu kesejahteraan yg bagaimana dan bagi siapa dari kacamata Indonesia. Lalu industrialisasi yg bagaimana yg dapat memeratakan seluruh lini yg bernafas di ibu pertiwi.

Sesungguhnya hal yg perlu diapresiasi disini adalah konsep koperasi oleh bapak muh.hatta wakil presiden RI yg pertama.






pasar disini bukan berarti pasar tempat berdagan di daerah itu, pasar juga berarti JAKARTA, atau kota lainnya.

rule of thumb multiplikasi harga dari penduduk ke bandar kepasar saya sedikit lupa perbandingaanya., itu menyusul
09 10

No comments:

Post a Comment